Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Para sopir beramai-ramai membawa armada jenis truk ke kantor DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut), pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 09.00 WIB dan para sopir itu menjejerkan kendaraannya truknya dari depan gedung DPRD hingga ke simpang Jalan Pramuka samping kantor Setda Barut.
Puluhan sopir mengadu sert menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat, karena tidak bisa masuk ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mengisi BBM jenis solar bersubsidi di wilayah Muara Teweh dan sekitarnya.
“Kami bertandang ke gedung DPRD, karena tidak dilayani pengisian solar bersubsidi oleh SPBU. Kendaraan yang boleh masuk mengisi solar bersubsidi sejenis truk hanya bak berkstruksi kayu dan mobil boks,Hal ini tentunya sangat merugikan kami para sopir, karena truk dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” tandas sopir truk bernama Rusni.
Padahal para sopir dump truk telah mengantri sejak pagi disekitar SPBU,namun sangat aneh malah tidak dilayani oleh pengelola SPBU. Karena seperti biasa para sopir mengisi BBM untuk kebutuhan dua sampai tiga hari, bukan setiap hari.Namun hanya pada hari-hari tertentu saja.
Para sopir diterima oleh anggota DPRD Barito Utara H Mulyar Samsi (PDI Perjuangan). Mereka menyampaikan tuntutan agar ada kebijakan dari Pemkab Barutterkait peraturan BPH Migas untuk pengisian BBM di SPBU, para sopir berharap untuk pengisian BBM bersubsidi dapat diberlakukan seperti biasa.
Anggota DPRD Barut, H Mulyar Samsi menerima para sopir dan menampung aspirasi serta berjanji akan meneruskan kehendak para sopir dan akan melakukan berkoordinasi dengan ketua fraksi dan pimpinan DPRD untuk memanggil para pemilik SPBU di Kabupaten Barut sekaligus untuk menyikapi Surat BPH Migas.(Uzi)
