Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Barito Timur (Bartim), Panahan Moetar, menyayangkan tindakan oknum media yang memberitakan isu-isu tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Pemberitaan yang beredar dianggap menyesatkan masyarakat karena tidak didasarkan pada fakta yang valid.
Hal tersebut disampaikan Panahan Moetar saat dikonfirmasi awak media dengan sebuah pernyataan secara tegas bahwa pentingnya jurnalisme yang akurat dan berimbang, serta mengingatkan para jurnalis untuk mematuhi kode etik jurnalistik, terutama dalam hal verifikasi informasi. Ia menyampaikan bahwa setiap informasi yang diterima publik harus melalui proses cek dan ricek untuk menghindari kesalahpahaman.
“Saya cukup kaget dengan beredarnya berita terutama untuk aset dan menyangkut rumah jabatan, saya kaget baru tahu pagi hari ini. Dan saya termasuk orang yang tidak suka bikin masalah tetapi ini mau tidak mau saya harus juga meluruskan sebagai sekretaris daerah kabupaten Barito Timur,” ucap Panahan, Jumat (27/09/2024).
Pria yang sampai saat ini masih dipercayakan menjabat sebagai Sekda Bartim tersebut, menjelaskan bahwa sudah mengetahui dan terbuka secara resmi bahwa Penjabat Bupati Barito Timur ada SK diganti dengan salah satu pejabat dari provinsi Kalimantan Tengah yang disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kalteng pada saat pertemuan di aula rumah jabatan Bupati.
“Jadi untuk mempersiapkan itu, staf kita terutama di bagian protokol dan bagian umum mempersiapkan kondisi itu. Mereka mungkin mengkonfirmasi keberadaan mobil terutama untuk mobil Penjabat di Barito Timur sehingga kita inginkan bahwa mobil itu bisa standby di provinsi berangkat tanggal 24 dan 25 kita harus standbykan, itu etika protokolnya untuk menjemput Penjabat yang baru,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Panahan, mereka mengkonfirmasi dengan beberapa sopir dan ada salah satu sopir yang kebetulan menginformasikan terutama sopir KH 1 itu berada di Dusun Tengah, padahal mobil sudah kita cek tidak ada di rumah jabatan.
“Kemudian setelah itu sampai malam hari kita konfirmasi dengan orang-orang yang dekat di sana, ternyata mobil ada di provinsi. Jadi mobil sudah berada di Provinsi Kalimantan Tengah untuk kebutuhan Penjabat yang baru maupun Penjabat yang lama apabila dia ikut hadir ada transfortasi yang layak yang mereka akan gunakan dan itu apa standar protokoler,” terang Panahan.
Namun dirinya merasa terkejut ada berita pada pagi hari ada perintah mengosongkan rumah, sehingga dirinya (Panahan) menilai secara etika dan aturan berita itu tidak layak.
“Saya ingin tahu mencari kebenaran siapa yang membikin berita seperti itu dan secara etika tentu saya tahu karena saya hampir 30 tahun bekerja tidak pernah menyampaikan hal tersebut karena saya tahu etika. Saya berharap kawan-kawan media juga bisa memberikan informasi yang betul yang baik, dan saya berharap kita fokus kita fokus untuk mensukseskan Pilkada serentak, jangan bikin rusuh dan gaduh,” harapnya.
Panahan juga mengingatkan, terlepas suka dan tidak suka antar Pejabat itu beda urusannya, silakan karena hal tersebut tidak mempengaruhi sistem pemerintahan.
“Saya berharap para pejabat ini memang memiliki leadership yang baik, memiliki kepemimpinan yang baik, apabila kondisi berita seperti itu dari para pejabat kita tahu kualitas pejabatnya. Kalau benar berita seperti ini, dan ini adalah berita yang memang betul-betul kayaknya untuk menjatuhkan seseorang,” ujar Panahan.
Dirinya juga mengatakan bahwa tidak memiliki ambisi atau keinginan mengganti pejabat, tapi memiliki keinginan sebagai ASN untuk menyelesaikan tugas 4 bulan kedepan dengan baik dan fokus ke Pilkada dengan baik dan sukses.
Pernyataan Sekda ini muncul setelah beberapa pemberitaan yang tidak akurat tersebar, yang diduga berasal dari oknum media tanpa konfirmasi dari pihak terkait. Pemkab Barito Timur berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan siap bekerja sama dengan media demi terciptanya pemberitaan yang positif dan konstruktif.
“Saya kepingin semua bisa clear, dan saya tidak memiliki kemauan yang aneh-aneh karena saya ingin menyelesaikan tugas saya dan saya berharap orang pun sama pemikirannya dengan saya. Jadi tidak ada hal lain dan informasi bisa disampaikan bisa clear dan apabila itu nanti ada sesuatu hal-hal lain di luar itu saya serahkan kepada keamanan,” ungkapnya.
Terkait mobil dinas yang isunya diserahkan ke bagian umum. Panahan dengan tegas tidak pernah memerintahkan staf ataupun protokol dan bagian umum, namun memerintahkan untuk persiapan kendaraan ke provinsi guna menjemput Penjabat yang baru ataupun yang lama.
Pada kesempatan itu, Sekda juga meminta agar media lebih bijaksana dalam menjalankan fungsinya sebagai pilar demokrasi. “Kritik yang membangun tentu diterima, namun jika pemberitaan tersebut tidak berdasar dan tidak melalui proses verifikasi, itu hanya akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial atau portal berita yang belum tentu benar.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi, jangan langsung percaya sebelum mengecek kebenarannya,” pungkasnya. (B/Tim)